http://mkazmiz.deviantart.com/art/Al-Jazari-469144791 |
Al Jazari (1136 M – 1206M), adalah ilmuwan Muslim penemu pertama konsep Robotika Modern. Ia mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian pada zaman ini dikenal sebagai mesin robot.
Nama lain Al-Jazari adalah Badi Al-Zaman
Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari atau Ibnu Ismail Al Jazari atau bisa
disapa Al Jazari atau Aljazar.
Ia dipanggil Al-Jazari karena lahir di
Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris dan Efrat,
Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di
Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.
”Tak mungkin mengabaikan hasil karya
Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail
memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah
mesin”, begitulah pendapat Donald Hill.
Kalimat di atas merupakan komentar Donald
Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah
teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazar.
Al Jazari merupakan seorang tokoh besar
dibidang mekanik dan industri. Lahir di Al Jazira, yang terletak
diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai
tigris dan Efrat.
Konsep rancangan paling lengkap dan detail
Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar
biasa pada masanya. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad-12.
Ibnu Ismail Ibnu Al-Razzaz al-Jazari mendapat julukan sebagai Bapak ‘Modern Engineering’ berkat temuan-temuannya yang banyak mempengaruhi rancangan mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction pump, programmable automation, dan banyak lagi.
Pada 1206 ia merampungkan sebuah karya dalam bentuk buku yang berkaitan dengan dunia teknik.
Beliau mendokumentasikan lebih dari 50
karya temuannya, lengkap dengan rincian gambar-gambarnya dalam buku,
“al-Jami Bain al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal” (The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices).
Bukunya ini berisi tentang teori dan
praktik mekanik. Karyanya ini sangat berbeda dengan karya ilmuwan
lainnya, karena dengan piawainya Al-Jazari membeberkan secara detail hal
yang terkait dengan mekanika dan merupakan kontribusi yang sangat
berharga dalam sejarah teknik.
Keunggulan buku tersebut mengundang decak
kagum dari ahli teknik asal Inggris, Donald Hill (1974). Donald
berkomentar bahwa dalam sejarah, begitu pentingnya karya Al-Jazari
tersebut. Pasalnya, kata dia, dalam buku Al-Jazari, terdapat instruksi
untuk merancang, merakit, dan membuat mesin.
Rancangan Jam Gajah”Humanoid Automation” dipamerkan di London
Di tahun 1206, al-Jazari membuat jam
gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan
secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan
memberikan suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid automation inilah yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang.
Kini replika jam gajah tersebut disusun kembali oleh London Science Museum, sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya. Pada acara World of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. Pasalnya, Science Museum merekonstruksi kerja gemilang Al-Jazari, yaitu jam air.
Jam Gajah (Elephant Clock) dari manuskrip Al-Jazari. (pic: wikipedia) |
Ketertarikan Donald Hill terhadap karya
Al-Jazari membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada
1974, atau 6 abad dan 68 tahun setelah pengarangnya menyelesaikan
karyanya.
Tulisan Al-Jazari juga dianggap unik karena memberikan gambaran yang begitu detail dan jelas.
Sebab ahli teknik lainnya lebih banyak mengetahui teori saja atau mereka menyembunyikan pengetahuannya dari orang lain.
Bahkan ia pun menggambarkan metode rekonstruksi peralatan yang ia temukan.
Karyanya juga dianggap sebagai sebuah
manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai teks penting untuk
mempelajari sejarah teknologi.
Isinya diilustrasikan dengan miniatur
yang menakjubkan. Hasil kerjanya ini kerap menarik perhatian bahkan dari
dunia Barat. Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim
ini telah membawa masyarakat Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Ia
hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di istana
Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud.
Karya Mesin Pompa Air Pertama di Dunia
Al-Jazari memberikan kontribusi yang
penting bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air
yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif.
Terutama bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat.
Jika menilik sejarah, pasokan air untuk
minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri
merupakan hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang sering
menjadi masalah adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa
air dari sumber airnya.
Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di
Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang ditopang
di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal.
Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi.
Tenaga binatang yang digunakan adalah
keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma. Para ilmuwan
Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan hasil
yang lebih memuaskan.
Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan
menguraikan mesin yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak
dibandingkan dengan mesin yang pernah ada sebelumnya.
Merancang Lima Jenis Mesin Mekanik
Al-Jazari, kala itu, memikul tanggung
jawab untuk merancang lima mesin pada abad ketiga belas. Dua mesin
pertamanya merupakan modifikasi terhadap Shaduf, mesin ketiganya adalah
pengembangan dari Saqiya di mana tenaga air menggantikan tenaga
binatang.
Satu mesin yang sejenis dengan Saqiya
diletakkan di Sungai Yazid di Damaskus dan diperkirakan mampu memasok
kebutuhan air di rumah sakit yang berada di dekat sungai tersebut.
Mesin itu diketahui merupakan mesin
pertama kalinya yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah
mesin. Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15. Dan hal itu dianggap
sebagai pencapaian yang luar biasa.
Pasalnya, engkol mesin merupakan
peralatan mekanis yang penting setelah roda. Ia menghasilkan gerakan
berputar yang terus menerus.
Pada masa sebelumnya memang telah
ditemukan engkol mesin, namun digerakkan dengan tangan. Tetapi, engkol
yang terhubung dengan sistem rod disebuah mesin yang berputar ceritanya lain dan berbeda.
Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh
sejarawan teknologi dianggap sebagai peralatan mekanik yang paling
penting bagi orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad kelima belas.
Bertrand Gille menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui
dan sangat terbatas penggunaannya.
Sedangkan mesin kelima, adalah mesin
pompa yang digerakkan oleh air yang merupakan peralatan yang
memperlihatkan kemajuan lebih radikal.
Gerakan roda air yang ada dalam mesin itu menggerakan piston yang saling berhubungan.
Kemudian, silinder piston tersebut
terhubung dengan pipa penyedot. Dan pipa penyedot selanjutnya menyedot
air dari sumber air dan membagikannya ke sistem pasokan air.
Pompa ini merupakan contoh awal dari double-acting principle. Taqi al-Din kemudian menjabarkannya kembali mesin kelima dalam bukunya pada abad keenam belas.
Mungkin anda berfikir bahwa beberapa
mekanika mesin ciptaan Al-Jazari sangat sederhana, namun harus disadari
sesadar-sadarnya bahwa semua mesin itu ditemukan pada sekitar tahun
1150-an bingga 1200-an. Pada masa itu nyaris seluruh kerajaan di dunia
masih sibuk berperang, masih dalam era kegelapan karena tidak adanya
teknologi dan juga peperangan. Demikianlah Al-Jazari, bapak robot modern
dunia. (sumber: copy paste dari ICC).
0 komentar:
Posting Komentar